Thursday, November 17, 2011

Cara Baca Skematik PCB

Sobat jurnaLISTRIK tentu pernah membuat rangkaian misalnya bagian driver motor robot atau sekedar lampu flip-flop dengan LED berwarna-warni. Atau mungkin lebih suka menjadi “Mac Gyver” untuk memberi sentuhan sakti pada suatu alat agar bisa “hidup” kembali. Dari dua kerjaan tadi, kemungkinan sobat pernah mengalami make disain rangkaian PCB karya teman atau kit PCB yang sudah jadi. Tentu karena bukan hasil nge-desain sendiri, pasti bingung juga mengenai peletakan komponen, kaki-kakinya, kabel jumper, dll. Apalagi itu termasuk rangkaian yang asing bagi sobat dan gak ada sablonan/tanda yang jelas di bagian atas PCB. Dunia kiamat ? Gak la yaw! Calon pendekar solder harus bisa membaca skematik.

Untuk bisa membaca skematik, ada beberapa trik nih :

Jurus 1 : VCC vs GND
Misalkan pada suatu rangkaian, ada pin molex untuk baterai tapi gak paham mana plus, mana minus ? No problem, cukup liat sekitar pin molex, apakah ada Dioda atau Elco, LED juga bisa, yang penting cari komponen yang punya polaritas positif-negatif. Umumnya, kutub negatif suatu komponen tandanya garis warna putih, seperti pada diode dan kapasitor elco.

gambar LED, Diode, Kapasitor Elco

Jalur yang dilalui kaki elco yang negatif pasti merupakan jalur ground/GND, maka telusuri jalur tadi sampai ke pokok masalah, si pin molex. Kalo sudah berhasil menemukan plus-minus pin, bisa ngasih tanda dengan spidol di bagian atas PCB-nya biar gak lupa/bingung lagi.
Di beberapa PCB, ada yang menggunakan ratnest seperti gambar ini : 
gambar PCB
Jadi jalur GND (umumnya di ratnest) mengelilingi seluruh PCB, bagian PCB yang kosong diisi GND. Nah, kalo ada PCB semacam ini, sangat mudah untuk mencari mana GND, mana VCC kan?
Jurus 2 : Google dan Datasheet
IC dan transistor dalam suatu rangkaian bisa jadi bikin pusing kepala. Karena kakinya banyak dan konfigurasinya beda-beda. Untung ada Google dan orang baik di internet yang nyediain datasheet komponen-komponen, what a wonderful world!

Saat bingung mau masang IC ataupun transistor, cukup lihat kode di badan komponennya. Kalau bingung, tulis aja semua kodenya dalam pencarian di search engine-nya, biar Google yang kerja nyari. Saat udah ada hasil dan berbau-bau datasheet, coba klik aja. Datasheet suatu komponen biasanya berbentuk PDF, jadi kalo udah jago nyari datasheet, bisa mengetikkan : ”kode komponen<spasi>filetype:pdf”
gambar pencarian datasheet di Google

Di halaman pertama atau kedua datasheet, biasanya ada gambar konfigurasi kaki-kaki komponennya, tinggal pasang yang bener deh.

Jurus 3 : Kanibal
Ini jurus yang lebih tinggi tingkatannya, kudu udah punya dasar tentang untai listrik, ya minimal berpangkat sahabat untai listrik lah :D. Misalkan lagi ngeberesin sesuatu, ada komponen rusak yang kode atau sablonannya juga hilang, nah double trouble tuh. Masalah semakin gede, tentu perjuangannya juga butuh gede hehe. Kalau udah gitu, si komponen harus dicabut dari PCB, tapi jangan sampai rusak fisik dan kakinya. Kalau punya LC meter, zener tester, atau alat bantu lain yang kerjanya spesifik untuk melihat nilai suatu komponen tertentu sih enak, tapi kalau gak punya apa-apa ? Tentu harus bikin rangkaian uji tambahan. Rangkaian tambahan itu pada intinya kerja berdasarkan sifat dasar komponen yang mau diuji tadi.

Jurus 4 : Feeling
Semakin tinggi tingkatan “sabuk” seorang pendekar solder, tentunya karena udah makan banyak asam-garam, ada sense of technology yang terbentuk dalam dirinya. Kalau udah sabuk item gitu, yang main bukan logika atau teori, tapi justru feeling, ya feeling dari pengalaman bertahun-tahun. Kalau sobat punya senior atau guru yang “sabuk hitam” gitu, wah tentu enak sekalee. Dateng aja sambil belajar sama beliau, tapi tentu cari waktu yang seimbang tepat dan jangan lupa bawa “sogokan” makanan hehe. Jurus ke-4 ini gak boleh dipake orang yang masih “sabuk putih”, sok pinter malah keblinger ntar. Cukup berlatih aja sama senior-senior, enhance your sense and intersight dude!

Jangan lupa download edisi #1 untuk selengkapnya :D
[Tim Kurikulum jurnaLISTRIK]

11 comments: